FILM : Mary Magdalene (2018)



sumber foto : https://www.cvm.org.uk/blog/tag/church/

Mayoritas film mengangkat tokoh utama dalam sebuah cerita untuk dijadikan dasar plot fim. Namun hal berbeda coba ditampilkan dari film ini. Di saat hampir semua film memposisikan Nabi Isa / Yesus sebagai tokoh utama, film ini mengangkat seorang Maria Magdalena dalam plot-nya. Sebuah hal yang cukup menantang jika masuk ke sebuah industri yang memerlukan asupan keuntungan. Atau mungkin ada semangat lain, tidak hanya unsur bisnis saja yang diperjuangkan oleh Garth Davis sang director di film ini. Di cover film pun terdapat kata-kata “Her story will be told”.

Nama Maria Magdalena disebutkan sebanyak 12 kali dalam Alkitab. Jumlah yang cukup banyak untuk seorang yang bukan menjadi tokoh utama. Akan tetapi tidak cukup banyak referensi yang kita dapatkan tentangnya jika mengacu pada Alkitab.

Dalam film ini diceritakan background Maria Magdalena dari awal mula sebagai pengikut ajaran Yahudi yang taat dan mulai muncul konflik dalam dirinya hingga keputusannya untuk menekuni jalan bersama dengan Yesus dan para muridnya. Menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus, membuatnya memiliki posisi yang khusus. Di saat para murid masih memiliki keraguan, ia tetap pada imannya. Hingga ada sebuatan untuknya sebagai rasul untuk para rasul.

HER STORY WILL BE TOLD

Di Alkitab tertulis bahwa Maria Magdalena dibebaskan oleh Yesus dari tujuh roh jahat. Namun dalam film ini, dipaparkan bahwa Maria Magdalena tidak pernah dirasuki roh jahat. Ada juga beberapa peristiwa lain yang tidak disebutkan dalam Alkitab, misalnya pada saat perjamuan terakhir dengan Yesus, ternyata Maria Magdalena ikut berama-sama dengan para rasul (nyerempet-nyerempet pembahasan dari lukisan Leonardo Da Vinci – The Last Supper)

Di sini tampak keinginan yang kuat dari pembuat film untuk menyajikan apa yang dianggapnya sebagai kebenaran. Apakah salah? Menurut saya tidak. Kebenaran bagi satu orang ke orang lain bisa berbeda dan boleh berbeda. Sama dengan keyakinan apakah benar bumi itu benar-benar bulat? Atau apakah benar bahwa Neil Amstrong benar-benar menginjakkan kakinya di bulan? Bukan di padang gurun?

Apa yang kita percaya, itulah yang menjadi kebenaran untuk kita.

Apakah saya percaya dengan jalan cerita yang dibangun oleh Garth Davis tentang Maria Magdalena? Tidak 100%. Namun di akhir cerita, Maria Magdalena berkata “Dunia tidak akan berubah jika kita tidak berubah.” Kalimat itulah yang dipercayai Maria Magdalena sepanjang perjalanan hidupnya. Dan saya percaya itu.

Comments